Thursday, 29 May 2008
SEMARANG(SINDO) � Sejumlah calon gubernur (cagub) dan calon wakil
gubernur (cawagub) Jateng beserta tim suksesnya banyak melakukan
kampanye terselubung melalui pengajian.
Selain karena mayoritas penduduk Jateng beragama Islam, kampanye
terselubung melalui pengajian tersebut dinilai lebih mengena dan bisa
memengaruhi pemilih. Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Pilgub
Jateng Dewa Orga, Awaludin Marwan, menilai kampanye terselubung
dengan model pengajian umum tersebut hampir terjadi di semua daerah
di Jateng.
"Mungkin karena mayoritas masyarakat kita beragama Islam sehingga
pengajian lebih efektif," terangnya saat berkoordinasi dengan Panwas
Pilgub Jateng di Kantor Panwas, Jalan Mugas, Semarang, kemarin. Dewa
Orga yang datang bersama lembaga pemantau lainnya, Fiat Justicia,
ditemui Ketua Panwas Jateng Sriyanto Saputro didampingi anggota
panwas Sutopo Subiyantoro dan Richardus Habuyanto.
Awaludin menambahkan, Dewa Orga dan Fiat Justicia akan memfokuskan
diri pada kemungkinan terjadinya penyalahgunaan jabatan yang
dilakukan cagub dan cawagub yang saat ini masih menjabat sebagai
kepala daerah.
Menurut dia, persaingan untuk memenangkan Pilgub Jateng 22 Juni
mendatang sebenarnya tidak adil. Sebab, beberapa cagub yang masih
menjabat kepala daerah bisa memanfaatkan posisinya untuk mendapatkan
dukungan dari masyarakat. Jadi, pihaknya berharap mereka bisa
mengundurkan diri atau cuti sementara dari posisinya hingga pilgub
selesai.
"Dari sisi aturan memang tidak harus mundur, tetapi ini lebih pada
masalah etika, supaya persaingan bisa berjalan dengan lebih adil,"
tegasnya. Ketua Panwas Pilgub Jateng Sriyanto Saputro menyambut baik
temuan tersebut. "Koordinasi ini sangat penting dilakukan, supaya
tidak terjadi overlapping di lapangan. Supaya semua pihak bisa
mengerti tugasnya masing-masing dan menghormati lembaga lain,"
tegasnya.(khusnul huda)
Minggu, Juni 22, 2008
Banyak Pengajian Masyarakat Disisipi Kampanye Cagub Jateng
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar