online degree programs

Jumat, September 12, 2008

Siapa Menemukan Anuku?

Perkenalkan, aku seorang anak kecil, perempuan, yang masih terlihat manis lewat pantulan cermin, karena belum banyak tersentuh debu. Debu jalanan, kaca mobil, maupun debu dari ujung lidah yang bercampur ludah.

Dari cerita Ibu, aku tahu, bahwa aku lahir pada sore hari. Em.. Belum sore benar. Siang menjelang sore, saat Ayah pergi membeli sekilo gula di warung depan, dengan menggenggam uang 100 milyar. Paling-paling penjual akan memberi kembalian beberapa permen.

Seperti itu cerita Ibu, sembari mengelus kepalaku yang tak berambut, tapi penuh uban!

Sore ini, seperti sore kemarin, dan kemarinnya lagi, aku bermain-main dengan sesuatu. Sesuatu yang hanya diam saat aku membantingnya, dan tak membalas teriakanku di cuping telinganya. Sesuatu itu tak seperti-sesuatu yang lain-yang biasa Ibu suapkan kepadaku. Dia keras, hingga aku tak bisa mengunyahnya. Tetapi Ibu dan Ayah seperti bahagia melihatku bermain dengannya.

Begitu, dan begitu hari-hariku. Tanpa mencari aku telah mempunyai. Tanpa meminta, telah ada keajaiban dan keriangan berdiri di depanku. Matanya nanar menatap ke arahku, dingin, dan telanjang. Mungkin tak sekalipun aku menemukan-sesuatu yang lain lagi-yang bisa kudapat dari awal sampai akhir, sekalipun akhir yang tak sepenuhnya akhir. Aku bahkan terlahir dengan sematan struktur Piaget, dalam klaim pengkotakan Kohllberg yang bias gender, Seperangkat ego hadiah dari Freud, dan dikondisikan oleh Pavlov bersama Skinner.


Aku heran pada Kiekegaard, yang (katanya) bisa menemukan dirinya. Karena aku tak menemukan diriku. Aku ditemukan oleh Piaget, Kohllberg, Freud, dkk. Juga murid-murid mereka, yang merasa menemukan dirinya sebagai seorang Sarjana Psikologi, Psikolog, Doktor, Dokter, Professor, atau sekedar sisipan (m) di depan kata-kata itu..

Ahmad Fahmi Mubarok

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Tidak hanya Lu2k...Si Kucing tua pun ternyata garong......

Anonim mengatakan...

Semua pencarian adalah sah adanya Kang & Mas...

sebagaimana Tuhan adalah mysterium tremendum, facsinanc.... (hehe salah ngetike yo...?)

nyin mengatakan...

setiap orang dapat terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran orang lain, tapi come on guys, kamu tidak akan bisa jadi mereka, jadilah diri kamu sendiri............key!!!!!!???????

Anonim mengatakan...

walah, komentare kok ngene?