online degree programs

Rabu, September 17, 2008

OTAK PENJILAT PARA EKONOM (II)

Di Kompas hari ini 17/09/08 (hal 19) , seorang ekonom ternama dari Universitas Ternama yang konon sering mendukung pasar bebas dengan enteng merekomendasikan sesuatu yang konyol.

Beliau mengatakan, untuk mengantisipasi problem pangan pemerintah harus: 1) Melakukan stabilisasi harga, 2) Melaksanakan program BLT, 3) Dan pemerintah harus menciptakan lapangan pekerjaan.

Entah pura-pura tidak tahu atau memang tidak mau tahu. Tapi menurutku sangat kontrakdiktif dengan visi yang sering mereka suarakan.

Mereka pendukung pasar bebas, tapi merekomendasikan intervensi harga? Dan juga, apakah lapangan pekerjaan diciptakan pemerintah? Jadi, pantaskah orang tersebut disebut ekonom pembela kebebasan? Kalau bukan sokongan dari Bank Dunia, barangkali mereka tidak akan jadi ekonom.

Disini pembaca di media massa harus jeli-jeli membedakan antara pernyataan ilmuwan dengan ahli propaganda.(Giy)

Link: Perencanaan Pemerintah

13 komentar:

Anonim mengatakan...

Belajarlah tentang pasar bebas dalam konteks yang riil Kang Gik, yakni pasar bebas yang sekarang dijalankan oleh IMF, WTO, Bank Dunia, dll itu, bukan pasar bebas yang dijalankan oleh Pak Nad, Pak Imam Semar, dan Kang Gik hehehe.....

Imam Semar mengatakan...

......, I don't care free market atau tidak. I am an opportunist..., I shorting the stock market now. Ha ha ha ha ha ha..., tetapi kalau kalian mau makmur, jalankan free market atau...., limit eksposur anda dari uang fiat dan pajak.

Tahukah anda kalau anda tinggal di Malaysia dengan program "second home", semua income anda dari luar Malaysia tidak kena pajak?

Anonim mengatakan...

Barangkali yang dimaksud riil, adalah pasar bebas versi teori kritis yang marxis itu...

Anonim mengatakan...

Bukan Kang Gik, tapi pemahaman pasar bebas yang sekarang dijalankan oleh IMF, WTO, Bank Dunia, dll itu, bukan pasar bebas yang dijalankan oleh Pak Nad, Pak Imam Semar, dan Kang Gik hehehe.....

Anonim mengatakan...

sebuah jawaban....Siapa mereka itu??perhatikan tanya jawab dg kusfiardi(kordinator Koalisi Anti Utang/KAU)di link: http://hizbut-tahrir.or.id/2008/07/08/mafia-berkeley-pengkhianat/

Anonim mengatakan...

Link:Mafia berkeley:Penkhianat!!

Anonim mengatakan...

link lagi:Mafia berkeley: Pengkhianat!!

Anonim mengatakan...

link artikel laen :Kritik for capitalist

Anonim mengatakan...

Maaf ya, di alamat web mana saya dapat link untuk artikel antikapitalis?

Anonim mengatakan...

Selamat datang, teman anti kapitalis.

Senang sekali dapat bergabung dalam diskusi ini. Saya mengundang teman untuk mengirimkan tanggapannya di blog. Silahkan kirim ke pagiembun@gmai.com.

Kami tunggu tanggapannya dengan hati berdebar.

Salam,
Tauf

Anonim mengatakan...

saya jadi bingung membedakan mana yang kapitalis dan mana yag bukan kapitalis...
sekarang banyak orang indonesia ngaku anti kapitalis, tapi kalau dilihat mereka adalah oang-rang yang sedang merangkak dan terseok-seok dalam urusan usaha dan ekonomi,,,mereka menuduh, mengecam, menghujat amerika, eropa, imf, wto, bank dunia dll sebagai kapitalis tanpa sadar bahwa mereka juga sedang belajar menjadi kapitalis berikutnya yang tidak menutup kemungkinan akan lebih kejam dari singa yang memakan anaknya sendiri.

Anonim mengatakan...

Anonim:
Walaupun anda tidak anti kapitalis, tapi saya kira bahasa anda Marxis. Mana ada kegiatan ekonomi terlihat kejam?

Imam Semar mengatakan...

Saya tidak tahu apakah saya kejam atau tidak. Tetapi saya lebih suka kalau Bear Stearns, Lehman Brothers, Merrill Lynch, Freddie Mac, Fannie Mae, MBIA, Goldman Sachs...., tidak ditolong dengan uang pembayar pajak dan dibiarkan bangkrut serta saya beruntung melakukan short.

Saya juga suka kalau para banker hitam itu yang membuat bangkrut perusahaannya (dan pemegang sahamnya) diadili dan dipenjara.

Yang terjadi di US adalah sosialisme!!! Beban hutang dialihkan ke pembayar pajak.