Saya perempuan
yang hidup dalam budaya
patriarkal
Sebagaimana kata orang:
Saya harus berdandan,
karena saya perempuan
Harus lembut dan keibuan,
karena saya perempuan
Harus pasif dan konformis,
karena saya perempuan
Terjebak dalam ranah domestik,
karena saya perempuan
Terbatas merambah ranah publik,
karena saya perempuan
Tabu pergi
tengah malam,
karena saya perempuan
Tabu merokok
di depan umum,
karena saya perempuan
Ya, saya perempuan
Yang berada dalam alam keprimitifan
Di mana orang tak dapat
membedakan:
apa itu kodrat,
dan apa itu peran
ditulis oleh:
mutya elqudc
gambar diunduh dari: http://indahrephi.files.wordpress.com/2008/11/perempuan-itu.jpg
yang hidup dalam budaya
patriarkal
Sebagaimana kata orang:
Saya harus berdandan,
karena saya perempuan
Harus lembut dan keibuan,
karena saya perempuan
Harus pasif dan konformis,
karena saya perempuan
Terjebak dalam ranah domestik,
karena saya perempuan
Terbatas merambah ranah publik,
karena saya perempuan
Tabu pergi
tengah malam,
karena saya perempuan
Tabu merokok
di depan umum,
karena saya perempuan
Ya, saya perempuan
Yang berada dalam alam keprimitifan
Di mana orang tak dapat
membedakan:
apa itu kodrat,
dan apa itu peran
ditulis oleh:
mutya elqudc
gambar diunduh dari: http://indahrephi.files.wordpress.com/2008/11/perempuan-itu.jpg
7 komentar:
Meutia, meutia.
Aku mencintaimu, karena kau perempuan.
Meutia,
Kau mampu tampak selalu jelita,
karena kau perempuan
Kau bisa tegar dalam kelembutan,
karena kau perempuan
Kau sanggup mrantasi segala persoalan,
jelas karen akau perempuan
Kau Luwes bicara politik, hukum, anak-anak, masakan hingga ranjang,
sebab kau perempuan
Kau bersedia berpikir hingga melampaui siang dan malam,
Tak kan bisa jika kau tidak perempuan
Kau tak perlu merokok di depan umum untuk menunjukan keberadaanmu,
karena sebagai perempuan, nalurimu tak hendak berbuat seperti itu
Meutia, Meutia,
Kau ku lindungi, kau ku cintai
Tentu karena aku laki-laki
Dan kau perempuan,
Yog
ini yang di tunggu...
akhirnya ada perempuan yg sudi mampir..
ati-ati Mutz.....cowok2 di sini ndak pernah liat cewek, sekali masuk kau ibarat terprangkap dalam sarang penyamun, sadarlah...hehe...
tapi memang kita perlu "tombo ngantuk" mas yog...kapan ke jakarta, mengko aku tak neng Slipi maneh hehe....
mas yog malah bikin puisi tandingan.
awas tanding beneran lho,
atau jangan-jangan itu juga termasuk strategi bertanding?
NB : semua kata berbau "tanding" bisa diberi tanda petik ("-")
fah
mas yog bikin puisi tandingan.
awas jadi tanding beneran lho,hehe..
atau jangan-jangan itu juga termasuk strategi bertanding?
N.B : semua kata berbau "tanding" boleh dibubuhi tanda petik ("--")
fah
eh Fah...
Muti yang lain kapan ni kitim puisi, cerpen atau esaunya ke sini. he...
ampun fah,
tauf
Sebelumnya sudah saya bilang ke Mas Taufiq, Kang Edkhan, kalau sampai coretan ini masuk, nantinya akan ada Perawan di Sarang Penyamun Part #2. Ee lah dalah tenan to....
Terima kasih karena sudah dijadikan objek pembicaraan....
Nuwun
Posting Komentar