Candu….
Tak bisa hidup ini tanpamu
Tak bias seharipun aku tanpamu
Kecuali aku akan binasa…….
Tapi dahulu……
Saat aku belum mengenalmu
Saat burung-burung selalu menghampiriku
Hanya untuk berkata “ikutlah denganku”
Saat kelelawar datang di malam sunyi
Hanya untuk berkata “good night”
Aku iri pada kalian…..
Bebas terbang menembus cakrawala
Menghantam kencangnya angin yang menghalaumu terbang
Menerjang derasnya hujan penghalang kepergianmu
Tapi kalian tetap terbang
Tak peduli aral melintang
Tak peduli badai datang
Aku iri pada kalian………..
Aku yang bagai terpenjara jiwa ini saat itu
Tapi kini……………..
Setelah candu itu kutemukan
Setelah candu itu mengubah hidupku
Setelah candu itu membuatku terbang
Yah, terbang bebas ke angkasa
Menembus cakrawala
Seperti burung-burung dan kelelawar
Aku telah temukan lorong-lorong jalan menuju kebebasan dan kemerdekaan
Merdeka jiwa, hati dan pikiran
Hingga membuatku tiada…..
Tiada arti, bukan siapa-siapa……
Kecuali dengan candu-Mu
Oh, candu…………..
By: Nur Amri El Insiyati
NB: mbak Elin saya tampilkan gambarnya Sir Mohammad Iqbal al-Pakistani ya hehehe....
maklum saya lagi baca Iqbal dikit-dikit.... (Ed Khan)
2 komentar:
halo mbak elin...
weleh weleh... bhkn -Mu juga ad yg dianggap candu..
buat haris.........
hallo juga haris alias aconk...he...he...
bukan dianggap candu, hanya sebuah rasa ketidakmampuan untuk lepas dari-Mu saja..
buat nandank..........
wah...aku ndak tahu maknanya andu..ato lebih jelasnya coba anda cari diKBBI aja...he..he...
buat edsu.........
makasih banget dah memuat puisiku.
hal itu hanyalah ungkapan kerinduan akan sesuatu yang abstrak, yang mungkin ada di cakrawala, atau dimanapun, baik di langit, bumi, pohon, laut, udara, dasar laut, atau dimanapun, bahkan dipalung hati sekalipun....
Posting Komentar