online degree programs

Sabtu, November 22, 2008

Candu


Candu….

Tak bisa hidup ini tanpamu

Tak bias seharipun aku tanpamu

Kecuali aku akan binasa…….


Tapi dahulu……

Saat aku belum mengenalmu

Saat burung-burung selalu menghampiriku

Hanya untuk berkata “ikutlah denganku”

Saat kelelawar datang di malam sunyi

Hanya untuk berkata “good night

Aku iri pada kalian…..

Bebas terbang menembus cakrawala

Menghantam kencangnya angin yang menghalaumu terbang

Menerjang derasnya hujan penghalang kepergianmu

Tapi kalian tetap terbang

Tak peduli aral melintang

Tak peduli badai datang

Aku iri pada kalian………..

Aku yang bagai terpenjara jiwa ini saat itu


Tapi kini……………..

Setelah candu itu kutemukan

Setelah candu itu mengubah hidupku

Setelah candu itu membuatku terbang

Yah, terbang bebas ke angkasa

Menembus cakrawala

Seperti burung-burung dan kelelawar

Aku telah temukan lorong-lorong jalan menuju kebebasan dan kemerdekaan

Merdeka jiwa, hati dan pikiran

Hingga membuatku tiada…..

Tiada arti, bukan siapa-siapa……

Kecuali dengan candu-Mu

Oh, candu…………..


By: Nur Amri El Insiyati




NB: mbak Elin saya tampilkan gambarnya Sir Mohammad Iqbal al-Pakistani ya hehehe....

maklum saya lagi baca Iqbal dikit-dikit.... (Ed Khan)

2 komentar:

Abdul Haris Fitrianto. mengatakan...

halo mbak elin...

weleh weleh... bhkn -Mu juga ad yg dianggap candu..

nyin mengatakan...

buat haris.........
hallo juga haris alias aconk...he...he...
bukan dianggap candu, hanya sebuah rasa ketidakmampuan untuk lepas dari-Mu saja..

buat nandank..........
wah...aku ndak tahu maknanya andu..ato lebih jelasnya coba anda cari diKBBI aja...he..he...

buat edsu.........
makasih banget dah memuat puisiku.
hal itu hanyalah ungkapan kerinduan akan sesuatu yang abstrak, yang mungkin ada di cakrawala, atau dimanapun, baik di langit, bumi, pohon, laut, udara, dasar laut, atau dimanapun, bahkan dipalung hati sekalipun....