Ditengah laju waktu dan perubahan kultur, peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa memang merupakan sebuah ekspektasi bagi terciptanya sebuah negara yang utopis. Oleh karena pemuda merupakan aset dan pilar yang paling berharga bagi bangsa, hal itu cukup ber alasan karena ditangan pemuda masa depan serta integritas bangsa dan negara dipertaruhkan.
Masih terlitas jelas dalam benak rakyat Indonesia, bagaimana kemerdekaan yang diperoleh pun tak luput dari peran serta pemuda. Salah satunya adalah dengan lahirnya organisasi pemuda Budi Utomo pada tahun 1908, serta ikrar sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang merupakan sebuah instrument pemersatu bangsa dan cikal bakal dari kemerdekaan. Bukti tersebut merupakan bukti nyata bahwa hanya pemuda memegang peran penting dalam setiap perubahan.
Sumpah Pemuda Merupakan Sebuah Paradigma
Sumpah pemuda merupkan sebuah paradigma yang mampu membawa dan memberikan spirit bagi pemuda dan rakyat Indonesia pada umumnya guna merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, bahkan refomasi 1998 juga merupakan buah kerja keras dari pemuda dan mahasiswa.
Namun yang menjadi pertanyaan sekarang akankah semangat sumpah pemuda masih melekat dalam hati dan sanubari, ataukah sumpah pemuda sudah kepaten obor dan hanya merupakan slogan semata? Mungkin sepenggal pertanyaan tersebut masih menjadi dilema dan pertanyaan yang mebutuhkan beribu jawaban. Karena sumpah Pemuda yang dianggap sebagai icon bagi integrasi bangsa masih dipertanyakan keberadaannya, mungkin saja pemuda sekarang ini tidak mengerti apa itu Sumpah Pemuda.
Sedangkan masih banyak ancaman baik ancaman internal maupun ancaman eksternal yang dapat mengacam integritas dan keutuhan bangsa. Mungkin sumpah pemuda merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengatasi ancaman-ancaman tersebut, dis interasi bangsa merupakan salah satu momok yang menakutkan. Selain itu juga ancaman eksternal juga bisa timbul dari pergeseran dan perubahan kultur ( Culture Engineering ) yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa yang sejatinya Indonesia merupakan negara yang menghormati menjunjung tinggi perbedaan.
Pengaruh Perubahan Budaya ( Culture Engineering )
Budaya Indonesia memang sangat kental dengan adat ketimuran, akan tetapi seiring dengan laju, perkembangan serta perubahan globalisasi yang secara otomatis banyak memberikan influence baik negative maupun positif bagi perubahan budaya ( Culture Engineering ).
Dapat kita lihat bagaimana para pemuda sekarang lebih memuja budaya-budaya yang bersifat hedonis ketimbang menjaga nilai-nilai budaya kita sendiri, saya pernah mewawancarai seorang mahasiswa dari salah satu universitas terkemuka, mereka lebih senang menghabiskan malam dan hari-harinya di Club malam, bahkan mengatakan nggak gaul kalau pemuda sekarang nggak pernah dugem, free seks juga bukan merupakan hal yang tabu lagi. Mereka beranggapan hedonisme barat merupakan salah satu sarat pergaulan.
Organisasi kepemudaan yang seharusnya sebagai wadah diskusi dan media untuk mengkritisi, justru lebih mementingkan golongan masing-masing dan acap kali menimbulkan kekisruhan. Apakah ini sebuah pertanda bahwa kadar Nasionalisme sudah mulai menurun? Disisilain juga banyak organisasi kemasyarakatan yang dengan terang-terangan mengecam dan menabuh genderang peperangan melawan kapitalis. Pertikaian antar pemuda dan mahasiswa yang sering terjadi dewasa ini harusnya sudah cukup menjadi renungan untuk kita, bagaimana bagaimana fenomena tersebut sangat membahayakan keutuhan bangsa.
Perlukah adanya pembacaan ikrar sumpah pemuda di berbagai media untuk membangkitkan Nasionalisme dan juga menghindari agar Sumpah Pemuda tidak Kepaten Obor?
Peran media sangat diperlukan dalam upaya untuk menumbuhkan jiwa nasionaisme, karena media merupakan salah satu wahana yang paling dekat dan memliki posisi dominan di masyarakat. Media diharapkan bukan hanya menyajikan informasi dan hiburan saja, namun dalam setiap sajian yang diberikan media kepada masyarakat hendaknya lebih memiliki pesan moral dan ikut berperan aktif dalam upaya menumbuhkan Nasionalisme yang merupakan intisari dari isi Sumpah Pemuda sehingga Tidak Kepaten Obor dan tetap menjadi sebuah paradigma patut kita bayar mahal dan menjadi harga mati kita untuk mempertahankannya.
Menjadi tanggung jawab kita agar keutuhan budaya dan integritas bangsa tetap terjaga, hanya ditangan pemuda lah apa yang menjadi cita-cita founding father tercapai, dan rakyat Indonesia banyak berharap adanya perubahan yang lebih baik ( progresif ).
By: Andi Peka n The Moment@ Lead Guitar
Rabu, Oktober 29, 2008
Sumpah Pemuda Mulai Kepaten Obor ditengah Perubahan Kultur Dan Ancaman Dis Integrasi Bangsa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
eorang gitaris menulis tentang hedon. bukankah anak band identik dengan hedone, jika kita mencermin dengan mas luluk dulu dia juga dilahirkan dari anak band. mungkin andi terpengaruh dengan lingkungan yang gila(kata Mas Edi). dia adalah sorang yang tidak gila sendiri.
nietzsche (zarathustra) orang tidak gila berada di komunitas orang gila berarti dialah yang gila(yang lainnya tidak). La mungkin si andi mungkin mau ikut komunitas gila tersebut. Biar dia tidak gila sendiri....he..he...
Mz andi..
Saya kira tdk bisa,atau maksimal akan sulit ketika berjalan maju,tp dg muka menghadap belakang..
Biarkan sumpah pemuda spt obor,atau bhkan mati skalian..
Ttp tentu tdk untuk dlupakan,bukan?
Buat mz said bin clurit, biarkan sj orang2 "gila" mmpengaruhi yg "waras",iya khn,msk orang waras dbatasi brkmpl am orang2 waras.. Bgtu jg orang2 gila..
Hariez_zona@yahoo.Com
Posting Komentar